Senin, 23 September 2013

Potensi Wisata Tanah Papua



Pariwisata
Potensi pariwisata yang dimiliki Provinsi ini hampir terlengkap di Indonesia. Alam yang dimilikinya masih asli, budaya yang khas dan unik, minat khusus bahari yang tak kalah menarik dengan daerah lain diIndonesia bahkan mancanegara sekalipun.  Semuanya ini belum disentuh bahkan ditata untuk menjadi obyek dan daya tarik wisata unggulan bagi kunjungan wisatawan, terutama salju abadi di pegunungan tengah dan taman Nasional Lorentz yang luasnya mencapai 2.505.600 ha.  Kawasan ini merupakan kawasan konservasi terluas di Asia tenggara, berada pada ketinggian 0-4.884 m dpl dan tersebar di 4 Kabupaten, Yaitu : Kabupaten Jayawijaya, Mimika, Puncak Jaya dan Asmat.  Taman Nasional Lorentz bukanlah kawasan konservasi biasa seperti kawasan lainny melainkan pada tanggal 12 Desember 1999 PBB melalui United Nation Educational Scientific and Cultural Organization (UNESCO) secara resmi menetapkannya sebagai situs alama warisan dunia yang memiliki kurang lebih 43 jenis ekosistem, kawasan Daerah Tropis yang memiliki gletser ( Puncak cartenz) dan danau Habema yang menakjudkan, dihiasi padang rumput alpin dan rawa-rawa.
Masih ada lagi Taman Nasional Wasur di Merauke dengan berbagai spesies mamalia, Taman Nasional Teluk cenderawasih dengan berbagai biota laut dan karang yang indah serta tidak ketinggalan pula potensi budaya yang biasanya ditampilkan pada Festival Lembah Baliem dan Asmat serta kegiatan pariwisata lainnya berupa Trekking, Hiking, Hunting dan Adventuring.
TRANSPORTASI
  • Transportasi Udara
Di Papua terdapat ratusan landasan udara, hampir semua Kabupaten mempunyai landasan udara.  Landasan udara yang besar adalah Frans Kaisepo di Biak, Sentani di Jayapura, Timika dan Merauke dapat di singgahi pesawat Besar seperti Jumbo jet,Boing 737 dan DC 19 dari Jakarta,Surabaya,Makasar dengan maskapai penerbanagan Garuda Indonesia Airline  (GIA), Merpati Nusantara Airline (MNA),Air Efata, Batavia Air,Express Air dan Trigana Air.  Untuk Kabupaten Lain dengan landasan udara ang lebih kecil dilayani oleh maskapai penerbangan Merpati Nusantara Airline (MNA) da Trigana Air dengan pesawat seperti Twin otter Cessna.
  • Transportasi Laut
Terdapat Pelabuhan laut dibeberapa Kabupaten, yaitu Jayapura, Biak, Yapen,nabire,Merauke,TImika, Agats dan Sorong, yang disinggahi beberapa kapal diantaranya :
    • KM Dorolonda yang berlayar dari Surabaya, Makassar, Kupang, Ambonm Fakfak, Sorong, Manokwari, Jayapura
    • KM Nggapulu yang berlaar dari Jakarta, Surabaya, Balikpapan, Pantolan, Bitung, Ternate, Sorong,Manokwari,Nabire, Serui,Biak dan Jayapura
    • KM Labobar yang berlayar dari Batam, Jakarta, Surabaya, Makassar, Sorong, Manokwari,Nabire dan Jayapura.
    • KM Sinabung yang berlayar dari Jakarta, Semarang, Surabaya, Makassar, Bau-bau, Banggai, Bitung, Ternate, Sorong, Manokwari,Biak, Serui, Jayapura.
  • Transportasi Darat
Terdapat kendaraan umum, carteran dan di semua Kabupaten di Papua terdapat alan yang menghubungkan Kecamatan, Desa dan Kota
INFORMASI LAIN
  • Visa /Passport
Ada sekitar 45 negara yang tidak membutuhkan visa untuk kedatangan ke Indonesia selama 60 hari.  Negara-negara itu diantaranya Argentina, Australia, Austria, Belgia, Brasil, Brunei, Kanada, Chili, Denmark, Mesir, finlandia, Prancis, Jerman, Yunani, Hongaria,Iceland, Italia, Jepang, Kuwait, Malasia, Meksiko, Belanda, Selandia Baru, Norwegia, Philipina, Arab, Singapura, Korea, Spanyol, Swedia, Swiss, Taiwan, Thailand, Turki, Amerika, Inggris dan Venezuela.   Sangat penting untuk memeriksa passport sebelum datang di Indonesia. Pastikan passport anda masih berlaku minimal 6 bulan dari tanggal kedatangan.  Untuk kepentingan keamanan anda harus membuat foto copy semua berkas seperti passport,visa, kartu-kartu identitas diri yang lain serta pisahkan dari yang asli untuk menjaga kemungkinan hilang.
  • Pakaian
Sebagian besar wilayah Indonesia mempunyai cuaca panas dan lembab, baju kasual yang menyerap keringat sangat disarankan untuk dikenakan.  Didaerah Wamena (Lembah Baliem  ) Kabupaten Jayawijaya suhu agak rendah sehingga anda perlu membawa baju hangat.  Keadaan cuaca di Papua tidak menentu, kadang  hujan kadang panas, karena itu sebaiknya anda membawa payung atau jas hujan.  Selain itu anda juga perlu menggunakan sepatu yang bagus untuk melakukan perjalanan,obat namuk, kelambu dan obat anti malaria.
  • Pabean
Aturan standart dalam membawa rokok dan minuman keras adalah 2 liter minuman berakohol yang resmi.  200 batang cerutu / rokok, 100 gram tembakau.  Pemerintah Indonesia melarang keras peredaran Narkotika, obat-obat terlarang, minuman keras, pornografi dan judi.  Jika ada yang memakai atau melanggar ketentuan pemerintah mengenai hal-hal diatas akan di proses secara hukum yang berlaku di Indonesia.
  • Surat Jalan
Untuk berkunjung ke daerah-daerah pedalaman dan kota-kota lain di luar Biak, Jayapura dan Sorong dibutuhkan Surat Jalan, yang biasa disingkat \"SKJ\" yang berisi informasi seperti nomor passport, pas photo, dan nama kota/ tempat-tempat ang akan anda kunjungi.  SKJ bisa diperoleh di Kantor Polisi Biak,Jayapura, dan Sorong.  Anda juga disarankan membuat beberapa fotocopy setelah SKJ diterima karena untuk mengunjungi tempat-tempat tujuan anda, harus memperlihatkan SKJ dan Passport kepada petugas kepolisian setempat.
  • Zona Waktu
Papua terletak di bagian paling timur Indonesia, waktu yang berlaku disini adalah WIT ( waktu Indonesi Timur ) dengan selisish 9 jam dari waktu Greewich.
  • Perbankan,Kurs dan Jam Kerja
Sebagian Kantor dan Bank buka jam 8.00 WIT sampai jam 15.00 WIT. Disemua Kabupaten terdapat Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan Bank Papua. Sementara di semua ibukota Kabupaten induk ( Kota yang besar ) sudah ada Bank Mandiri, Bank Internasional Indonesia (BII),Bank Nasional Indonesi (BNI 46), Bank Central Asia (BCA) dan Bank Danamon yang sudah dilengkapi ATM ( Automatic Teller Machine ). Mata uang asing seperti US $, Aus $, Japanese Yen dan Euro dapat di tukar di bank-bank BNI,BII dan Bank Mandiri, selain itu kartu kredit juga bisa diterima di Hotel, Restoran dan Supermaket. Pecahan Uang yang beredar di Indonesia mulai dari uang logam Rp. 100,-, Rp. 200,-, RP. 500,-, Uang kertas Rp. 1.000,-,Rp. 5.000,-, Rp. 10.000,- , Rp. 20.000,-, Rp. 50.000,- dan Rp. 100.000,-
  • Pos & Telekomunikasi
Pos dan Telekomunikasi di Papua sudah berkembang pesat, semua kabupaten telah mempunyai jaringan Pos dan Telepon. Televisi dan Radio juga telah menjangkau semua Kabupaten di Papua terutama ibukota kabupatennya. Radio Republik Indonesia (RRI) menyiarkan acara lokal Papua dan juga berita nasional dan Internasional dari RRI Pusat di Jakarta.

Wisata Pontianak



Makam batu layang biasa di sebut dengan Taman Makam dari Kerajaan Pontianak, mulai dari Raja pertama (Sultan Syarif Abdurrahman Alqadrie) hingga raja terakhir (Sultan Hamid II) serta beberapa keluarga raja.       
Tempat ini biasanya ramai di kunjungi, khususnya pada hari besar islam. Taman Makam ini terletak kurang lebih 2 Km dari Tugu Khatulistiwa yang dapat dikunjungi dengan menggunakan transportasi darat maupun transportasi air (sampan). 

Taman rekreasi ini terletak di jalan Rahadi Usman, tepatnya di depan Kantor Walikota Pontianak. Taman alun kapuas dengan water front citynya merupakan tempat yang indah dan nyaman untuk bersantai sambil menikmati pemandangan sungai kapuas. 
Sebagaimana kota yang berada dekat dengan sungai yang merupakan pertemuan Sungai Kapuas dan Sungai Landak, ferry atau sampan merupakan alat angkutan yang menjembatani pusat kota dengan pinggiran kawasan Siantan dan Kampung Beting.

Aloe vera Center terletak di Jalan Budi Utomo Pontianak. Pertama kali didirikan pada tahun 2002 dan dibudidayakan pada tahun 1990. Di Aloe Vera Center kita dapat melihat tanaman aloevera dibuat menjadi tepung dan berbagai jenis makanan seperti dodol, kerupuk  dan minuman. Tanaman Aloevera berasal dari Kapulauan Canary, Afrika Utara. Di Yunani pada tahun 333 SM Aloevera dikenal sebagai tanaman yang dapat mengobati berbagai jenis penyakit, sedangkan di negeri Cina sebagai tanaman suci.
Pada lokasi Aloe Vera Center terdapat juga Orchid Center yaitu pusat pembudidayaan berbagai macam anggrek, termasuk anggrek hitam, jenis anggrek khas Kalimantan yang kini sudah mulai langka.

Sekitar lima kilometer sebelah utara dari pusat Kota Pontianak, dapat ditemukan sebuah tanda garis Khatulistiwa yang membagi bumi menjadi dua bagian. Tempat ini ditanda oleh sebuah tugu ataupun monumen yang  ditemukan pada tahun 1928 oleh sebuah Ekspedisi Astronomi Belanda. Pada tahun 1938 atau tepatnya sepuluh tahun kemudian, “Tugu Khatulistiwa” direnovasi dan dikembangkan kembali oleh seorang Arsitek Indonesia yang bernama Sylaban.
Kejadian alam yang unik dimana posisi titik perpotongan antara pusat matahari dengan garis Khatulistiwa berada pada 109o  201  00”  bujur timur atau disebut kulminasi, terjadi pada setiap tanggal 21-23 Maret dan September menjelang tengah hari. Pada saat itu semua benda yang berada disekitar tugu tidak memiliki bayangan. Puncak peristiwa kulminasi matahari ini dapat disaksikan hanya sekitar 5-10 menit. Sembari menunggu peristiwa kulminasi, di kawasan tugu khatulistiwa Pontianak diadakan serangkaian acara kesenian tradisional yang dihadiri oleh wisatawan lokal maupun mancanegara.

Masjid Jami’ adalah salah satu masjid besar peninggalan masa kesultanan Pontianak. Lokasinya berada di pinggiran sungai yang indah dan masih asli, walaupun struktur dari masjid Jami’ tersebut  telah mengalami rekonstruksi. Setiap jum’at siang, kayu belian yang masih ada di dalam masjid turut bergema oleh suara adzan. Selama hari raya islam, masjid ini menjadi pusat beribadah bagi masyarakat dan warga sekitar yang memperingatinya. Masjid Jami’ dapat di jangkau dengan menggunakan sampan dari pelabuhan Seng Hie atau dengan mobil melewati jembatan kapuas.

Keraton Kadariah Pontianak adalah pusat Pemerintahan Pontianak tempo dulu, struktur bangunan dari kayu yang kokoh, didirikan oleh Sultan Syarief Abdurrahman Alqadrie pada tahun 1771. Keraton ini memberikan daya tarik khusus bagi para pengunjung dengan banyaknya artefak atau benda-benda bersejarah seperti beragam perhiasan yang digunakan secara turun temurun sejak jaman dahulu. Disamping itu, koleksi tahta, meriam, benda-benda kuno, barang pecah belah dan foto keluarga yang telah mulai pudar, menggambarkan kehidupan masa lalu.
Terdapat mimbar yang terbuat dari kayu, serta ada pula cermin antik dari perancis yang berada di aula utama yang oleh masyarakat setempat sering disebut “kaca seribu”. Sultan juga meninggalkan harta-harta pusaka dan benda-benda warisan lainnya kepada anggota keluarga yang masih ada, untuk dipelihara dan dirawat. Keraton kadariah yang berada di daerah kampung dalam bugis, kecamatan Pontianak Timur ini, dapat di capai dalam waktu kurang lebih 15 menit dari pusat Kota Pontianak.

Objek Wisata Kelas Dunia di Kota Makassar




Pantai Losari merupakan icon Kota Makassar. Pantai ini dulunya merupakan pantai dengan meja terpanjang di dunia, karena warung-warung tenda yang berjejer di sepanjang tanggul pantai. Namun saat ini warung-warung tersebut telah direlokasi ke tempat yang tidak jauh dari kawasan wisata. Pemerintah Kota Makassar telah memperindah pantai ini dengan membuat anjungan, sehingga lebih bersih dan nyaman untuk dikunjungi. Di sekitar pantai ini terdapat banyak kafe-kafe dan restoran yang menyajikan makanan laut yang masih segar. Selain itu, pengunjung juga dapat menikmati makanan khas Kota Makassar, seperti pisang epek, pisang ijo, coto Makassar, sop konro, dan lain sebagainya. Disepanjang pantai banyak juga terdapat penginapan, baik hotel kelas melati sampai hotel berbintang. Terdapat juga rumah sakit dan pusat perbelanjaan emas serta kerajinan/souvenir khas Makassar. Lokasi pantai ini terletak di Jantung Kota Makasar, yaitu di Jalan Penghibur sebelah barat Kota Makassar

Pulau Samalona merupakan wilayah Kota Makassar yang luasnya sekitar 2,34 hektar. Pulau ini merupakan salah satu objek wisata bahari yang banyak dikunjungi wisatawan lokal maupun mancanegara. Kawasan pulau ini sangat bagus utuk menyelam, karena di sekelilingnya terdapat karang-karang laut yang dihuni beraneka ragam ikan tropis dan biota laut lainnya. Pulau ini berjarak sekitar 6,8 Km dari Kota Makassar yang dapat ditempuh sekitar 20 – 30 menit dengan menggunakan speed boot. Di lokasi ini juga terdapat beberapa penginapan sederhana berbentuk rumah panggung yang dapat menampung sekitar 20 orang. Selain itu, tersedia juga beberapa warung makanan yang menyediakan aneka ragam seafood segar.
 

Benteng Somba Opu dibangun pada tahun 1525 oleh Sultan Gowa ke IX. Benteng ini merupakan pusat perdagangan dan pelabuhan rempah-rempah yang ramai dikunjungi pedagang dari Asia dan Eropa. Pada tahun 1669, benteng ini dikuasai oleh VOC kemudian dihancurkan hingga terendam oleh ombak pasang. Tahun 1980-an, benteng ini ditemukan kembali oleh sejumlah ilmuawan. Dan pada tahun 1990, benteng ini direkonstruksi sehingga tampak lebih baik. Kini, Benteng Somba Opu menjadi sebuah objek wisata bersejarah di Kota Makassar yang di dalamnya terdapat beberapa bangunan rumah adat Sulawesi Selatan yang mewakili suku Bugis, Makassar, Mandar, dan Toraja. Selain itu, terdapat juga sebuah meriam dengan panjang 9 m dan berat 9.500 kg serta sebuah museum yang berisi benda-benda bersejarah peninggalan Kesultanan Gowa.

Fort Rotterdam ini awalnya dibangun pada tahun 1545 oleh Raja Gowa X dengan nama Benteng Ujung Pandang. Di dalamnya terdapat rumah panggung khas Gowa di mana Raja dan keluarganya tinggal. Pada saat Belanda menguasai are Banda dan Maluku, mereka mutuskan untuk manaklukkan Kerajaan Gowa agar armada dagang VOC dapat masuk dan merapat dengan mudah di Sulawesi. Dalam usahanya menaklukkan Gowa, Belanda menyewa pasukan dari Maluku. Selama setahun lebih Benteng digempur, akhirnya Belanda berhasil masuk serta menghancurkan rumah Raja dan seisi Benteng. Pihak Belanda memaksa sultan Hasanuddin untuk menandatangani Perjanjian Bongaya pada tahun 1667, dimana salah satu pasal dalam perjanjian tersebut mewajibkan Kerajaan Gowa menyerahkan Benteng kepada Belanda.

Setelah Benteng diserahkan kepada Belanda, Benteng kembali dibangun dan ditata sesuai dengan arsitektur Belanda kemudian namanya diubah menjadi Ford Rotterdam. Benteng ini kemudian digunakan sebagai pusat pemerintahan   dan penampungan rempah-rempah di Wilayah Indonesia Timur. Pada masa penjajahan Jepang, Benteng ini difungsikan sebagai pusat studi pertanian dan bahasa. Kemudian TNI dijadikan sebagai pusat komando. Dan sekarang Benteng ini menjadi pusat kebudayaan dan seni.

Di dalam Benteng ini terdapat beberapa ruang tahanan/penjara yang slaah satunya digunakan untuk menahan Pangeran Diponegoro. Selain itu, terdapat juga sebuah gereja peninggalan Belanda dan Meseum La Galigo yang menyimpan kurang lebih 4.999 koleksi. Koleksi tersebut meliputi koleksi prasejarah, numismatic, keramik asing, sejarah, naskah, dan etnografi. Koleksi Etnografi ini terdiri dari berbagai jenis hasil teknologi, kesenian, peralatan hidup dan benda lain yang dibuat dan digunakan oleh suku Bugis, Makassar, Mandar, da Toraja. Saat ini, selain sebagai tempat wisata bersejarah, Benteng ini juga dijadikan sebagai pusat kebudayaan Sulawesi Selatan.